Ingin Menang Hattrick Pada Pemilu 2024 PDI Perjuangan DIY Gelar Pendidikan Kader

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar Pendidikan Kader Tingkat Madya sebagai bagian dari pergerakan Partai untuk meningkatkan kualitas kader dan mensolidkan barisan menghadapi Pemilu tahun 2024.

Pendidikan Kader tingkat Madya ini digelar selama 4 (empat) hari dari tanggal 4 sampai dengan 7 November 2021 di Auditorium Gedung DPD PDI Perjuangan Jalan Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta.

Melalui pendidikan kader ini, Peserta yang berasal dari utusan lima DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota se DIY dan Pengurus Badan Partai ini digembleng dengan materi ideologi Pancasila, Pengetahuan umum, serta ketrampilan politik sebagai bekal dalam melaksanakan program pemenangan Pemilu 2024.

Selain itu, peserta juga diajarkan teknik advokasi dan analisa sosial agar mampu secara baik memetakan permasalahan kerakyatan dan menganalisanya sebagai bekal kader kedepan jika menjadi pejabat-pejabat publik baik di legislatif maupun eksekutif.

Dalam sambutan pembukaan pendidikan kader, Totok Hedi Santosa, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY menegaskan kepada seluruh peserta agar terus-menerus menguatkan pemahaman tentang Ideologi Pancasila yang menjadi dasar dari pergerakan Partai. Selain itu, Kader Partai di DIY harus tetap solid dalam satu barisan dan terus meningkatkan kualitas agar dapat kembali memenangkan Pemilu 2024.

“Arahan Ketua Umum PDI Perjuangan sudah jelas, Ibu Megawati menggariskan bahwa kita harus menang “Hattrick” atau menang 3 kali berturut-turut pada pemilu tahun 2024, oleh karena itu seluruh kader partai khususnya di Yogyakarta harus terus meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki kinerja serta selalu turun kebawah menyelesaikan permasalahan-permasalahan bersama rakyat.” Ujar Totok Hedi.

Selain itu, Totok Hedi Santosa menjelaskan bahwa Kader PDI Perjuangan DIY harus peka terhadap permasalahan rakyat dan terus mengkuti perkembangan Jaman. Di era millenial ini permasalahan rakyat semakin kompleks sehingga kader Partai harus mampu menyelami suasana kebatinan masyarakat terutama generasi millenial yang jumlahnya cukup signifikan.

"Kader Partai juga harus membekali diri dengan pendekatan kebudayaan dalam memberikan tawaran solusi atas permasalahan rakyat, apalagi kita hidup di Yogyakarta yang sangat kental dengan aspek-aspek kebudayaan," ungkapnya.

Totok Hedi juga menekankan pada para kader agar peduli terhadap lingkungan hidup dimana para kader harus memahami bahwa kita tidak mewariskan bumi, tanah, dan air pada anak cucu melainkan kita berhutang pada mereka. dengan demikian kita mesti memiliki kesadaran ikut menjaga lingkungan hidup.

Dunia hari ini dicemaskan oleh pemanasan global dan suhu meningkat sampai angka 1,5 derajat dalam dua puluh tahun terakhir. jika ini dibiarkan maka sudah pasti bencana akan hadir srmakin banyak. ini memang tidak bisa kita kerjakan sendiri. perlu peran besar pemerintah bahkan antar negara.

Yang kita bisa lakukan adalah munculnya kesadaran mengenai hal tersebut, kemudian "melakukan hal kecil, dalam langkah mengurangi emisi, dengan hati besar".

Susanto Budi Raharjo, Kepala Badiklatda PDI Perjuangan DIY menjelaskan bahwa Pendidikan kader yang dilaksanakan selama empat hari ini diikuti oleh utusan dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota se DIY dan utusan badan partai tingkat Provinsi. Dalam Pendidikan Kader ini peserta diberikan materi oleh narasumber dari internal Partai, Akademisi, dan juga praktisi yang akan berbagi pengalaman dibidang tertentu.

“Selain dari Internal Partai yang akan memberikan materi tentang ideologi dan kepartaian, Kami juga mengundang akademisi seperti Ari Sudjito, Najib Asca, dan Sri Hartini yang akan menyampaikan materi tentang teori-teori dasar dalam berpolitik dan bernegara. Panitia juga mengundang Ketua Umun Dekopin, Sri Untari sebagai narasumber untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang perekonomian dan gerakan koperasi.

“Dengan pelaksanaan pendidikan kader madya ini, DPD PDI Perjuangan DIY mengharapkan kader partai mendapatkan bekal dalam berjuang di tengah-tengah masyarakat dalam menyelesaikan problem-problem kerakyatan”, pungkas Susanto Budi Raharjo, (rls)

Bagikan Artikel ini