Satgas Belum Tahu Karakteristik Khusus Varian AY42 Disebut Jadi Pemicu Lonjakan Covid-19 di Eropa
TRIBUNJOGJA.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan virus Corona varian AY.4.2 atau kerap disebut varian Delta Plus bukanlah varian baru.
Menurut Wiku, virus tersebut merupakan varian dari mutasi Delta.
"Bagian dari varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan. Jenis varian AY dari mutasi Delta ini cukup beragam yaitu dari AY 1 hingga AY 28," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual, Kamis, (28/10/2021), dilansir Tribunnews.com.
Pemerintah, kata Wiku, belum mengetahui karakteristik khusus dari berbagai varian virus ini.
Baca juga: Data LaporCovid19 Catat Lebih dari 2.000 Dokter & Perawat di Indonesia Meninggal Akibat Virus Corona
Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 Kamis 28 Oktober 2021 Petang, Rincian Kasus di 34 Provinsi
Hal itu lantaran studi mengenai varian virus tersebut masih berlangsung.
"Kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala maupun vaksinasi," katanya.
Wiku membenarkan, varian AY 4.2 disebut telah memicu lonjakan kasus di sejumlah negara Eropa, salah satunya Inggris.

Untuk mengantisipasi varian tersebut masuk ke Indonesia, pemerintah kata Wiku memaksimalkan sejumlah strategi yang sudah berjalan diantaranya yakni karantina perjalanan, 3M, 3T, dan vaksin.
"Agar dapat mencegah masuknya semua jenis varian baru. Sekaligus meminimalisir pembentukkan mutasi baru di dalam negeri," katanya.
Mengenal Varian Covid-19 AY.4.2
Belum ada Komentar untuk "Satgas Belum Tahu Karakteristik Khusus Varian AY42 Disebut Jadi Pemicu Lonjakan Covid-19 di Eropa"
Posting Komentar